Sunday, March 20, 2016

Meta Program (1) Arah Motivasi

Setiap orang mempunyai ego di dalam dirinya, dan setiap orang juga selalu berusaha untuk memuaskan egonya sendiri.

Kadang didalam proses penjualan, kita melupakan prinsip tersebut, kita terlalu banyak memikirkan Ego kita sebagai penjual dan melupakan Ego customer sebagai pembeli sehingga pada akhirnya akan membuat tidak terjadinya penutupan penjualan atau closing

Sebagai penjual sudah seharusnya kita memposisikan diri sebagai pembeli, apa ego kita sebagai pembeli? Apa keinginan, kebutuhan, dan problem saya sebagai pembeli? Sehingga saya perlu membeli produk untuk memuaskan hasrat ego saya?

Dan ternyata pada dasarnya, didalam Meta program NLP, manusia mempunyai 2 arah motivasi, untuk mengejar sesuatu (toward) atau menghindari sesuatu/masalah (away). Semakin kita mengetahui arah motivasi pembeli semakin mudah pula kita menjual produk kita.

Jadi Bagaimana kita bisa mengerti arah motivasi seseorang? Sangat mudah, yang perlu kita lakukan adalah bertanya, ya, hanya bertanya.

Sekarang kita coba jawab pertanyaa  berikut, mengapa anda membeli mobil?

Sebagian dari anda mungkin menjawab "agar tidak kepanasan kalau dijalan" atau "agar prestis dan sebagai status sosial"

Jawaban yang pertama bisa kita lihat bahwa kecenderungan arah motivasi dia dalam membeli mobil andalah "menghindari" dan jawaban orang ke dua adalah "mendekati" sehingga dengan kita tahu arahnya, kita bisa menggunakan kemampuan linguistic yang sesuai dengan arah motivasi seseorang untuk dapat menjual lebih mudah, karena pembeli akan merasa anda sangat tau kebutuhannya dia

Dan tidak hanya itu, masih banyak lagi faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi seseorang seperti sumber motivasi, dan kesamaan dan perbedaan yang jika semuanya dapat kota gunakan, akan jauh lebih mudah untuk kita untuk menjual

KEBAIKAN ITU MENULAR

Senin pagi 7 maret 2016, saat saya sedang menyetir menuju ke kantor untuk melakukan aktivitas harian, ada sebuah kejadian yang menggugah hati saya. Seperti biasa saya melewati jalan kertajaya, dan terhenti di depan lampu merah, ada seorang wanita muda menggunakan kaos dan membawa kotak plastik yang ternyata sedang meminta donasi.

Dia berjalan dari mobil ke mobil untuk meminta sumbangan, saya perhatikan perlahan dari mobil ke mobil yang dia singgahi di depan saya, tidak ada satupun jendela mobil yang terbuka untuk sekedar memberi sumbangan sukarela.

Yang menarik disini adalah, wanita ini selalu tersenyum meskipun tidak ada satupun pengendara mobil yang memberikan sumbangan, hingga akhirnya wanita tersebut menghampiri mobil saya 

Kemudian saya membuka kaca mobil saya dan memberikan sumbangan yang nilainya tidak seberapa dibandingkan dengan panasnya cuaca yang harus dia rasakan sehari-hari

Ada kejadian yang menggelitik saya dan membuat saya bertanya-tanya. Wanita tersebut tidak berhenti di mobil saya tetapi masih lanjut untuk meminta sumbangan di mobil-mobil belakang saya, dan anehnya, sampai 5 mobil setelahnya, semua mobil membuka kaca mobilnya dan memberikan sumbangan, wow, berbeda dengan mobil-mobil didepan saya

Apakah hanya sebuah kebetulan? Tidak ada yang tahu, tapi 1 hal yang saya yakini dan dari apa yang NLP ajarkan ke saya, bahwa sebuah kesamaan perasaan akan mudah untuk diarahkan menuju sebuah tindakan atau di dalam NLP disebut Pacing-Leading.

Saya cukup yakin para pengendara mobil dibelakang saya juga mempunyai perasaan yang sama untuk membantu wanita ini, dan perasaan tersebut diperkuat dengan tindakan yang saya lakukan, menjadikan mereka lebih yakin lagi untuk membantu wanita tersebut

Bayangkan ketika kita bisa melakukan banyak hal yang baik dan positif dan diikuti oleh banyak orang dalam hidup kita, berapa banyak orang yang dapat kita bantu dalam hidup ini, dan mejadikan apa yang kita lakukan bermanfaat untuk banyak orang

Jadi jangan menunggu hal baik datang pada kita, mulailah dulu berbuat baik, maka hal baik akan datang pada kita